Hubungan Tanpa Status
Ketika jalan buntu sudah ketemu, maka hal mulai digiring oleh nafsu. Mencari alternatif paling aman, dengan trik licik bernama pemaksaan istilah atas nama hawa nafsu yang memeluk kalbu. Di saat rayuan gombal sudah mulai menunjukan hasilnya, maka dua sosok ikhwan dan akhwat akan berpikir yang paling aman. Tidak mungkin bagi mereka pacaran, karena pcaran dilarang dalam Islam. Akhirnya pilihan HTS ( Hubungan Tanpa Status ) diambil sebagai solusi atas dekatnya hati, meski fisik jauh di angan.
HTS : Adakah Masa Depan ?
Saat pertama kali seseorang bilang kepada saya bahwa dia terlibat HTS, saya kemudian bertanya padanya, “Mbak apakah Anda melihat ada masa depan hubungan Anda dengan dia ?”. Beragam jawaban dilontarkan. Ada yang spontan menjawab hubungan ini tidak ada masa depannya. Tetapi dia merasa butuh menjalaninya. Tapi ada pula yang menjawab dia tahu bahwa tak ada masa depan hubungan ini, namun dia berharap bila suatu ketika ada kesempatan untuk menjadi pasangannya ia akan lakukan itu.
HTS tidak memiliki masa depan. Dua insan yang menjalani hubungan itu hanya berlandaskan perasan iseng, coba-coba, berharap akan ada keajaiban dan selalu berjalan di jalan yang menyenangkan. Mereka membutuhkan hubungan semacam itu untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Bahkan boleh jadi dia berdalih dengan suatu kelemahan yang ada pada dirinya. Dia merasa kosong dan butuh orang untuk mengisi kekosongan hidupnya.
Ibnu Uqail berkata, “Tidaklah penyakit asmara akan muncul kecuali atas orang yang suka melamun dan menganggur. Jarang sekali orang yang memiliki kesibukan terjangkit penyakit ini, baik kesibukan dalam bentuk memproduksi barang” ataupun berniaga. Apalagi seseorang yang disibukkan dengan ilmu syar’i atau pun hukum syar’i.”
Dirinya mengaku tidak punya siapa”, kesepian dan selalu membutuhkan orang lain untuk sayang dan menyayangi dia, dalam bentuk apapun namanya. Bahkan memberinya nama saja mereka berdua tidak berani.
Ibnu Abdil Bar berkata, “Sebagian ahli hikmah pernah ditanya tentang cinta, maka salah seorang dari mereka menjawab, ‘Kesibukan disebabkan hati yang kosong’.”
Sementara itu Plato dan Aristoteles berpendapat hampir sama. Plato mengatakan, “Cinta itu timbul dari hati yang hampa.”
Sedangkan Aristoteles mengatakan, “Cinta adalah kebodohan yang muncul tepat bertemu dengan hati yang hampa tanpa kesibukan, baik dengan berniaga maupun berkarya.”
Salah seorang ahli hikmah berkata, “Cinta asmara adalah pilihan terburuk yang tepat mengenai jiwa yang lagi hampa.”
Sementara pakar hati kita, Imam Ibnu Qayyim berkata, “Mabuk asmara akan menimpa hati yang tidak terisi oleh cinta kepada Allah, hati yang selalu berpaling dari-Nya dan mencari pengganti selainNya. Sebab apabila hati seseorang dipenuhi cinta kepada Allah, dan selalu berharap berjumpa dengan-Nya, niscaya segala bentuk penyair asmara akan selamat darinya.”
Dalam kitab Zaadul Ma’ad, Ibnu Qayyim kembali menegaskan, bahwa perkara yang paling berbahaya bagi seorang hamba adalah kehampaan hati dan jiwa. Karena sesungguhnya jiwa itu tidak pernah kosong. Jika ia tidak disibukan dengan hal” yang bermanfaat maka akan berisi dengan hal” yang membahayakan.
Semua perkataan itu merupakan nasehat bagi kita semua. Untuk melihat kepada hati kita yang terdalam, apakah memang kita dalam kondisi sepi, hampa, merasa kosong dan tertolak dari banyak hal ???
Menjalani HTS sama saja dengan menafikan unsur Allah dalam diri kita. Seolah kita tidak cukup puas dengan takdir yang kelak akan kita terima. Kita merasa perlu coba” dengan sesuatu yang sama sekali tidak mendapatkan manfaat. Selain rasa dag dig dug kalau ketahuan sama murabbi, sama orang tua dan khawatir akan dosa yang menyertainya.
Paling kita hanya akan merasakan letupan” dalam hati yang berjingkat-jingkat menyisir perasaan, terlena dan terbuai layaknya di surga keabadian, merasa disanjung oleh seseorang yang seolah benar” kita sayang. Tapi semuanya palsu, karena itu hanya hubungan yang tidak tentu. Tidak tentu arahnya, dan tidak tentu tujuannya. Untuk apa hubungan itu, siapa yang diuntungkan, apa manfaatnya, sama sekali tidak ada. Kabur, tidak jelas dan cenderung melelahkan !!!!!!
1 komentar:
ini sangat bermanfaat....
Posting Komentar